7 Tahun Kematian Akseyna, Akhirnya Perwira TNI Ini Ungkap Petunjuk Baru. Ada Bukti Dikirim Netizen. Polisi Bilang Begini

AGEMAKS ONLINE.   Polda Metro Jaya mengeklaim bahwa kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori pada 2015 silam belum kedaluwarsa. Kasusnya saat ini masih diselidiki dan terus berlanjut. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan. Meski setiap kasus memiliki masa kedaluwarsa, pihaknya pastikan kasus tersebut belum kadaluarsa. ”Terkait kasus Akseyna kami tetap bekerja ya. Kan kasus ini ada kedaluwarsanya, ini kan kedaluwarsa belum berlaku,” ujar Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (30/6/2022).  Menurut Zulpan, penyelidikan kasus yang terjadi pada 2015 itu tetap berjalan walaupun pejabat dan petinggi di Polda Metro Jaya sudah beberapa kali berganti. ”Penyidik masih bekerja. Walau berganti pejabat di ditrektorat reserse ini, tetapi tetap ini berlanjut dikerjakan,” katanya. Dalam surat yang ditujukan kepada ayah Akseyna, Marsekal Pertama (Marsma) Purnawirawan Mardoto, dijelaskan bahwa Biro Pengawas Bareskrim sudah menerima surat aduan terkait penanganan kasus Akseyna.  Untuk diketahui, Kasus kematian Akseyna Ahad Dori alias Ace sudah tujuh tahun berlalu. Namun hingga kini belum terungkap siapa pembunuh mahasiwa UI itu. Padahal sejak awal pihak keluarga sangat berharap kasusnya segera terungkap tuntas.  Ayah Aksena, Marsekal Pertama TNI Mardoto mengatakan, sudah tidak menerima perkembangan kasus kematian anaknya sejak beberapa tahun lalu. Dia hanya menerima janji bahwa polisi akan menuntaskan kasusnya saja.  Temukan titik terang Marsekal Pertama TNI AU, Mardoto yang merupakan ayah Ace mengaku, ia sempat menemukan petunjuk baru atas kasus tersebut, meski belum diketahui secara jelas kebenarannya. “Bukti petunjuk baru dari netizen ada. Masih perlu didalami lebih lanjut,” katanya pada Jumat 26 Maret 2021. Ketika disinggung apakah ada perkembangan dari polisi, Mardoto hanya mengatakan, polisi masih berusaha. “Pernyataan bahwa kasus ini terus dilakukan penyelidikan sampai terungkap pelakunya,” kata dia. Soal foto yang dikirim oleh netizen, kata Mardoto, foto itu diabadikan sekira pukul 09:00 WIB, pada Selasa 24 Maret 2015, atau dua hari sebelum jasad Ace ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, dekat Balairung UI, Depok, Jawa Barat pada Kamis 26 Maret 2015, lalu. “Enggak ada sosok Ace. Foto yang dikirim netizen, dua sosok orang yang diduga itu ada kaitannya dengan kasus Ace. Karena timing-nya masuk, foto itu tanggal 24 Maret 2015, sekitar jam 09.00 WIB,” tuturnya “Jam segitu jarang ada yang duduk-duduk disitu (sekitar danau). Jadi janggal. Itu foto diambil tak sengaja dari jarak jauh, di perpustakaan. Jadi agak kabur. Foto belum diserahkan ke polisi. Masih saya dalami,” timpalnya lagi Untuk diketahui, Ace ditemukan tewas dengan kondisi mengambang di Danau Kenanga UI, pada Kamis pagi, 26 Maret 2015, lalu. Dari hasil penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi mendapati sejumlah kejanggalan. Di antaranya, terdapat sejumlah batu di dalam tas gemblok yang dikenakan Ace saat ditemukan tak bernyawa. Kemudian surat yang diduga ditulis oleh dua karakter berbeda di kamar indekos Ace di wilayah Beji, Depok. Selain itu, polisi mendapati ada beberapa luka lebam, dan tanda bekas seretan di bagian sepatu Ace.  Tak hanya itu saja, pada paru-paru ditemukan cairan yang menandakan jika korban masih dalam keadaan bernafas di danau tersebut sebelum akhirnya ditemukan terbujur kaku. Dengan sederet temuan itu, spekulasi yang awalnya mengarah pada dugaan bunuh diri pun akhirnya terbantahkan. Polisi menyimpulkan, jika mahasiswa MIPA jurusan Biologi itu adalah korban pembunuhan. Namun sayangnya, kasus itu sampai sekarang belum juga menemukan titik terang***
http://dlvr.it/STHJh3
Lebih baru Lebih lama

Baca Juga

Paling Dicari

Formulir Kontak