PORTAL MEDAN.
Momen Kirab juara atlet Indonesia SEA Games 2023 ikut memunculkan sorotan, salah satunya terkait perbedaan armada ketika Timnas U-22 di cabang Sepakbola menaiki bus sementara atlet cabang olahraga lain menggunakan bandros. Ini penjelasan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Kirab juara yang diikuti 15 cabang olahraga sudah rampung digelar sejak siang tadi. Momen ini diawali di Halaman Kemenpora dan kemudian berakhir di Gelora Bung Karno (GBK). Selain itu ada pula lanjutan acara khusus cabang sepakbola, untuk mengapresiasi kesuksesan Rizky Ridho dkk yang sukses merebut medali emas setelah 32 tahun puasa.
Nah, momen Kirab juara itu sendiri memunculkan adanya perbedaan-perbedaan, yang pada prosesnya memunculkan adanya anggapan bahwa cabang sepakbola dianakemaskan. Pertama karena para penggawa timnas sepakbola tidak mengikuti acara pembukaan. Setelah itu, Timnas U-22 tampak menjalani kirab juara dengan bus sementara atlet dari cabang olahraga yang lain menumpang bandros.
PSSI, melalui Arya Sinulingga selaku anggota Exco, telah menepis adanya anggapan sepakbola dianakemaskan. Ia menyebut acara itu sendiri diinisiasi oleh PSSI, yang kemudian berkolaborasi dengan Kemenpora.
Hal itu pun diamini oleh Menpora Dito. Ia menyebut bahwa usulan kegiatan memang datang dari antusiase masyarakat sepakbola, dengan meminta adanya pawai kemenangan selepas SEA Games, setelah 32 tahun menantikan emas sepakbola.
"Tetapi Pak Erick Thohir konsultasi ke saya, dan saya rasa momentum ini tidak hanya untuk bola, tetapi banyak sekali dalam SEA Games ini kita memecahkan rekor dan salah satunya basket putri, kriket, hoki, atletik, bola, dan beberapa di antaranya memiliki juara umum, dan pemecahan rekor saat SEA Games," kata Dito saat ditemui di kawasan Senayan, di sela-sela penyambutan Timnas bola basket putri.
"Jadi walaupun ini multievent skalanya Asia Tenggara, tapi saya rasa Indonesia butuh apresiasi yang tinggi, dan masyarakat butuh cerita-cerita kemenangan ini untuk mendapatkan persatuan dan inspirasi untuk Indonesia."
"Dan terbukti ini acara disiapkan dua hari dan antusias masyarakat seperti apa. Mungkin kawan-kawan di lapangan bisa melihat tanggapan masyarakat yang hadir. Karena saya perhatikan mereka bahagia dan gila sih, saya juga kaget. Ini budaya yang bagus dan saya rasa banyak yang happy," ujarnya.
Baca juga:
Rizky Ridho dkk Kirab Naik Bus, Cabor Lainnya Tumpang Bandros
Perbedaan Bus dan Bandros di Kirab Juara SEA Games
Sementara menyoal armada transportasi, Menpora berusia 32 tahun itu menegaskan bahwa tidak ada kesengajaan untuk membeda-bedakan. Apa yang terlihat di kirab juara murni akibat kendala teknis.
"Kalau transportasi itu saya bisa jelaskan benar-benar bukan kesalahan tapi teknis banget. Di Jakarta hanya ada satu bus yang double decker dengan rooftopnya terbuka. Alhamdullillah saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Ridwan Kamil dan Kang Bima Arya walikota Bogor yang tenyata mereka punya banyak bandros dan ini sangat membantu," ujarnya.
"Sebab, sebenarnya dari sisi Transjakarta ini sudah menyiapkan 11 bus, tapi 10 di antaranya bus tertutup, jadi kan tidak mendapatkan aura pawainya. Nah ini kami tertolong dengan adanya bandros-bandros wilayah Jawa Barat," ujarnya.
Menpora juga minta maaf andaikata pelayanan yang diberikan selama kegiatan kirab juara belum maksimal. Ia juga berharap ke depannya budaya mengapresiasi atlet ini dapat dilakukan oleh seluruh induk-induk cabor.
"Dan yang penting ini jadi awal mula budaya kita mengapresiasi atlet dan memang jika tidak ada kenyamanan, saya pribadi mohon maaf. Kita sudah berusaha memberi pelayanan terbaik, khususnya penyambutan hari ini di Kemenpora. Namun pasti ada beberapa hal yang tidak nyaman, saya mohon maaf, tetapi saya rasa ini budaya yang patut dilanjutkan dan diperbaiki," Dito mempertegas.
Baca artikel sepakbola, "Menpora Jelaskan Alasan Timnas U-22 Pakai Bus, Atlet Lain Naik Bandros" selengkapnya https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6728725/menpora-jelaskan-alasan-timnas-u-22-pakai-bus-atlet-lain-naik-bandros.
http://dlvr.it/SpJ4NG
